Chapter 4
“Nath, aku engga bilang bakal
sepanjang semester ikut ekskul ini,” kata Leo suatu sore di ruang seni yang
berada di lantai paling atas gedung utama.
“Kamu bertingkah seolah ekskul ini
udah berjalan sebulan lebih,” kata Nathan seraya membuka peralatan melukisnya. Ekskul
ini baru dibuat seminggu lalu yang berarti ini kedua kalinya Leo datang ke
ruangan ini untuk ikut ekskul—secara terpaksa.
Leo menghela napas. Ia juga tidak
tahu apa yang harus ia lakukan di rumah. Sejak dua hari yang lalu, kakaknya
sudah berangkat bekerja lagi setelah diizinkan work from home karena
jatuh tergelincir dari motor. Jadi, kalau ia pulang sekarang, ia hanya akan
sendirian di rumah dan ujung-ujungnya ia bermain game di laptopnya.