-Sungmin POV-
Dia.
Dia itu magnae yang ‘aneh’. Tidak seperti
kebanyakan maknae lain, yang biasanya
hyper, atau menjengkelkan. Tapi, ia
sangat pendiam dan juga sangat tertutup. Ketika berada di ruang tunggu/backstage, dia lebih sering diam, entah
apa yang ia pikirkan. Memng sih, selama dia di sini, dia belum akrab dengan member Super Junior yang lain. Hmmm... Ya. Dia adalah sosok yang misterius.
Semenjak
kedatangannya di Super Junior, aku sudah
penasaran dengannya. Aku ingin sekali tahu tentang anak itu. Tapi, begitu aku
dan dia berdekatan, entah kenapa, terasa sangat canggung dan satu lagi, auranya
sedikit aneh. Walaupun lebih aneh auranya Yesung hyung.
“Sungminnie hyung!”
Seseorang
memanggilku dan aku sudah mengenal dengan sangat baik suara khas ini, suara Kim
Ryeowook. “Ya. Ada apa?” sahutku menoleh ke arahnya yang ternyata sedang
berdiri di belakangku. Sepertinya, dia yang lebih pantas menjadi magnae di antara kami. Selain wajahnya
yang cute overload, tingkahnya pun
manis.
“Kau melamun, hyung?” katanya sambil memperhatikan
wajahku dengan seksama. HEY! Apakah wajahku sangat terbaca kalau aku sedang
melamun?!
“Anni!” bantahku. “Ada apa, sih?”
“Member lain sedang
keluar, kau tidak ikut?” tanya Ryeowook kepadaku.
“Ke mana?”
“Hanya
berjalan-jalan saja,” jawabnya santai sambil tersenyum. Tiba-tiba seseorang
lagi muncul dari... entah dari mana seseorang itu sudah berada di hadapanku.
Tanpa melihat pun, aku sudah tahu kalau seseorang itu pasti Yesung hyung. Aku heran, kenapa Ryeowook bisa
betah berdekatan dengan Yesung hyung?
Jangan-jangan... Ryeowook disihir oleh Yesung hyung sehingga ia jadi betah berdekatan dengannya. Andwae~ Kenapa aku jadi berpikiran
seperti itu ya?
Oh iya, sepertinya
Yesung hyung juga akan mengajakku pergi keluar. Aku
sedikit bimbang, aku ikut tidak ya?
“Sungmin, kau tidak
mau ikut kami? Kami mau pergi berjalan-jalan keluar,” kata Yesung hyung sambil menggandeng tangan dongsaeng kesayangannya, Ryeowook,
sepertinya ia bisa membaca pikiranku. Ah, lagi-lagi aku berpikiran aneh seperti
itu. Andwae~ Menyebalkan! Eits tapi
tunggu... Kalau semua member lain sedang pergi keluar, lalu aku dengan siapa di
dorm?
“Tunggu. Apa benar
semua member pergi keluar?” tanyaku dengan cepat, karena Yesung hyung dan Ryeowook sudah berjalan
menjauh dariku dengan memakai jaket tebal dan pelindung dingin lengkap, mereka
melangkah santai menuju pintu utama dorm.
“Emmm... Ada
Kyuhyun,” jawab Yesung hyung, cuek.
Sungguh aneh,
kenapa anak itu tidak ikut keluar? Apa karena tidak ada yang mengajaknya?
Kurasa tidak mungkin, deh... “HYUNG!
Kami berangkat ya! Bye!” lagi-lagi
Ryeowook mengagetkanku dari lamunanku. Ah, kenapa aku jadi sering melamun ya?
“Ya! Tidak usah mengagetkanku!” kataku
dengan sedikit sebal kepada Kim Ryeowook, kulihat ia terkekeh geli melihat
ekspresi wajahku yang sedang cemberut tetapi tetap cute, dan pintu pun tertutup seiring dengan bunyinya yang keras. Aku sedang duduk di kursi meja makan. Aku tidak tahu apa yang
harus kulakukan hari ini, jadi aku hanya memainkan handphone-ku dengan bosan di sini. Di ruang makan.
Sekarang kembali ke
‘misi’ku. Aku ingin mendekati anak itu, anak yang tadi kubilang adalah sosok
misterius. Apa benar anak itu ada di dorm? Aku pun memanggilnya pelan,
“Kyuhyun?” Tak ada jawaban. Mungkin anak
itu juga pergi, bisa saja Yesung hyung
tadi membohongiku. Haha! Eh? Aku jadi bingung? Barusan aku ingin mendekati anak
bernama Kyuhyun itu, tapi kenapa aku mengharapkan anak itu pergi keluar dorm?
Aku aneh!
“Ne?”
Sebuah suara menyahut.
Suara dingin itu, suara Kyuhyun. Lagi-lagi aku telah membohongi diriku. Mungkin
ini kesempatanku untuk bisa mengenal lebih dekat seorang Kyuhyun. Tapi... Apa
aku bisa mendekatinya ya? Berhubung aku
dan dia sangaaat jarang mengobrol. Sudah kubilang kan tadi, kalau anak itu
belum mendapat teman dekat di dorm.
Aku pun berjalan menuju
asal suara dingin tadi. Ternyata anak itu sedang berda di ruang tengah. Begitu
aku duduk di karpet dekat sofa tepat berada di sampingnya, rasa canggung itu
melanda diriku dan dirinya, mungkin. Tapi sepertinya ia tidak mempedulikannya.
Aish... Apa dia tidak peka?
“Kenapa hyung tidak ikut pergi keluar?”
Aku masih diam.
Perkataannya dingin dan sedikit kasar. Apa yang harus kujawab? Aish... Aku
bingung dengan anak ini dan juga dengan diriku yang aneh ini! Tapi benar juga
perkataannya, seharusnya tadi aku ikut pergi keluar bersama Yesung hyung dan Ryeowookkie. Tapi kalau aku
ikut, aku pasti bakal menganggu mereka!
“Em, ma-ma’af hyung. Tadi aku salah ngomong. Maksudku,
kenapa hyung tadi tidak ikut keluar
menikmati musim dingin?” dia menoleh ke arahku dengan ekspresi canggung. Ia
mem-pause game-nya sebelum menoleh ke arahku.
“Kau juga kenapa
tidak keluar?” kataku balas bertanya. Ia sepertinya mulai merasakan aura
canggung yang menyelimuti kami berdua.
“Em... Tidak. Tidak
apa-apa. Aku... hanya ingin di dorm,” jawabnya kaku tapi masih dingin. Bisakah
ia bertingkah hangat sedikit saja?
“Kau yakin?”
tanyaku berusaha menghangatkan suasana.
“Iya. Aku hanya
ingin bermain game,” jawabnya tanpa
senyum lalu kembali bermain game.
“Kau suka bermain
game?” tanyaku penasaran. Aku baru tahu kalau ternyata dia suka bermain game.
Ia hanya mengangguk
pelan dengan mata terfokus pada layar laptopnya. Oh... Jadi begitu? Itu yang ia
lakukan setiap hari dengan laptopnya. Pantas saja ia begitu pendiam.
“Kalau... hyung? Kenapa tidak keluar juga?”
tanyanya lagi. Oh iya, aku sampai lupa kalau aku belum menjawab pertanyaannya
yang satu ini.
“Aku hanya capek,” jawabku
jujur.