Secret Place
September 24, 2023--
Aku punya tempat rahasia. Tempat itu selalu kudatangi kalau aku butuh pelarian dari banyak hal. Aku sendiri tak mengerti kenapa selalu ada seseorang di kepalaku yang berteriak “kabur! kabur! kabur!” ketika aku berhadapan dengan hantu yang bernama kenyataan.
Jadi, aku terdampar lagi di tempat rahasia ini. Baik, akan kujelaskan bentuk tempat rahasia ini. Bentuknya pantai dan ada sebuah rumah mungil yang berada di pinggir pantainya. Lautnya sangat biru jernih. Aku menguasai setiap sudut di daerah ini dari ujung ke ujung.
Aku membuka mataku dan melihat pasir berwarna putih. Perlahan aku bangun dan menoleh ke arah rumah mungil yang tersembunyi di balik pohon-pohon kelapa. Aku tahu, di balik rumah mungil itu ada sebuah hutan yang di tengahnya ada air terjun yang terus mengalir. Namun, jarak air terjun itu cukup jauh dari bibir pantai.
Di tempat rahasiaku, matahari bersinar lembut, tidak menyengat seperti di dunia lain. Awan menggantung di atas sana. Selama beberapa saat aku hanya duduk di atas pasir putih tanpa mengabaikan rok hitamku yang menjadi kotor.
Di sinilah aku berada. Tempat ini terasing dari dunia yang selama ini aku pikir kenal. Aku lebih nyaman berada di tempat rahasia ini. Aku ingin menetap di sini, namun sulit bagiku untuk membayangkan diriku menetap. Kata-kata 'menetap' seperti kata asing di kamus kehidupanku.
Lalu tiba-tiba semuanya gelap dan aku tersedot lagi ke dalam dunia lain itu. Aku berdiri di depan wujud hantu bernama kenyataan. Namun, bayangan hitam di belakang punggungku memelukku lebih erat sampai terasa mencekik leherku. Bayangan itu membuat belenggu di pergelangan kaki dan tanganku. Bayangan itu semakin besar dan besar hingga menyentuh atap ruangan.
Di lain sisi, hantu itu mendekat bersiap untuk melahapku. Seseorang di kepalaku berteriak “kabur! kabur! kabur!” Tapi kali ini aku terjerat bayangan hitam yang selama ini mengekoriku. Aku berusaha bergerak. Berteriak. Berontak. Apapun. Mataku menatap nanar hantu di depan wajahku. Mulut hantu itu membuka lantas menelanku.
--
0 comments