Review Film Bonnie and Clyde (1967)
Maret 09, 2025Review
Bonnie and Clyde (1967)
——————————————————————
Aku baru
aja selesai nonton Bonnie and Clyde — film yang pertama kali tayang di tahun
1967. Film ini bercerita tentang pasangan sejoli yang suka merampok bank dan
mencuri mobil. Pasangan sejoli itu adalah Bonnie Parker dan Clyde Burrow.
Bonnie tadinya bekerja sebagai waitress di café. Sedangkan Clyde
adalah mantan narapidana yang berhasil keluar dari penjara.
Mereka
bertemu tanpa sengaja saat Clyde mau mencuri mobil orangtuanya Bonnie. Bonnie
yang memergoki Clyde malah tertarik sama cowok ga jelas itu. Bonnie pun ikut
pergi dengan Clyde dan mengikuti Clyde merampok bank. Selama merampok, mereka
selalu tidak segan-segan menyebut nama mereka keras-keras. Tapi kemudian mereka
melarikan diri dengan mobil manapun yang mereka temukan di parkiran.
Aku heran.
Kayaknya zaman dulu mobil engga ada kuncinya ya? Jadi kalo naik ya udah naik
aja ga perlu pakek kunci.
Bonnie
ternyata jatuh cinta sama Clyde dan ga peduli lagi sama kehidupannya
sebelumnya. Mereka pun berulang kali merampok untuk mendapatkan uang dan terus
melarikan diri sampai akhirnya Clyde jadi buronan polisi karena ada seorang
penjaga warung yang mengingat wajahnya saat Clyde merampok warung tersebut.
Saat mereka
melarikan diri, mereka bertemu kroni kecil mereka bernama C. W. Moss. Pasangan
sejoli ini bertemu C. W. karena mobil mereka rusak dan butuh montir. C. W. Moss
ini emang kayaknya paham tentang mobil padahal enggak. Dia juga mantan
narapidana di bawah umur. Bonnie dan Clyde mengajaknya ikut perampokan dan dia
nurut aja. Dan perampokan-perampokan berikutnya selalu dilakukan bertiga.
Semenjak saat itu, nama mereka selalu diberitakan sebagai “Bonnie dan Clyde
dengan mitra kecilnya”.
Pelarian
demi pelarian dilakukan. Tiba-tiba Clyde mengajak Bonnie bertemu abangnya yang
bernama Buck Barrow. Buck ini juga mantan narapidana (kayaknya banyak banget
yah mantan napi di cerita ini) dan dia sudah menikah dengan Blanche.
Awalnya
mereka berlima ingin settle down di suatu tempat dengan tenang. Tapi
tiap kali mereka menetap di satu penginapan selama beberapa malam, mereka
selalu diserbu polisi dan terjadi tembak-tembakan.
Setiap kali
diserbu polisi, mereka selalu berhasil kabur. Nama mereka pun jadi makin besar.
Sekarang mereka dikenal sebagai Barrow Gang di berita. Mereka tetap
melakukan perampokan bahkan ke bank yang sudah bangkrut.
Setelah
merampok, biasanya mereka langsung dikejar polisi. Kejar-kejaran mobil jaman
dulu seru juga ternyata. Ga kalah seru sama Fast and Furious dan sangat
menghibur.
Blanche ini
tadinya nyebelin banget. Suaranya selalu melengking tinggi. Awalnya dia juga denial
kalau dirinya terseret jadi buronan. Dia juga selalu cekcok dengan Bonnie.
Pernah suatu malam di penginapan, Blanche berteriak terlalu keras karena
diserbu polisi. Polisi yang dengar teriakannya ya langsung nyari sumber
suaranya lah.
Selama
diserbu dan dikejar, Blanche ini jerit terus tanpa henti. Semuanya udah sebel
tapi tetap harus tembak-tembakan dengan polisi dan harus cari jalan keluar dari
penginapan itu.
Itu sebabnya
Bonnie sangat sebal sama Blanche. Tapi akhirnya mereka bisa jadi bestie juga
karena karakter Blanche yang tadinya penuh moral sekarang udah engga lagi
karena lingkungannya.
Mereka
berlima selalu berhasil kabur dari kejaran polisi. Tapi tentunya itu engga
bertahan lama. Suatu malam saat mereka berhenti, tiba-tiba polisi melakukan
baku tembak. Buck tertembak dan dia terluka parah. Dia kehilangan banyak darah.
Blanche juga hampir kehilangan penglihatannya. Bonnie dan Clyde juga kena
tembak. Nah di sini aku mulai merasa ceritanya tiba-tiba berubah menjadi sangat
dark. Padahal scene-scene sebelumnya selalu penuh komedi dan
bikin ketawa.
Hanya
tersisa C. W. Moss yang tidak terkena tembakan sama sekali. Ia pun membawa
Bonnie dan Clyde mencari pertolongan. Oh iya setelah baku tembak yang
mengenaskan itu, Buck meninggal sementara Blanche ditangkap polisi dan
diinterogasi.
Bonnie dan
Clyde dibawa ke rumah keluarganya Moss. At first, bapaknya C. W. Moss
menerima keberadaan partner in crime itu dengan tangan terbuka. Motifnya
karena dia berterima kasih ada yang mau berteman dengan putranya yang aneh.
Selama
tinggal di rumah itu, Bonnie dan Clyde memulihkan diri dari luka tembakan.
Jujur aja, aku udah khawatir mereka bakal meninggal setelah kena luka tembak
berhari-hari. Tapi ternyata mereka survive dan sembuh dari luka tembakan
itu. Mereka menikmati hari-hari tenang mereka dengan membaca berita tentang
perbuatan kriminal mereka dan piknik di tengah padang rumput.
Di lain
sisi, pasangan sejoli itu enggak tau kalau bapaknya C. W. Moss yang bernama
Malcolm Moss mulai muak sama Bonnie dan Clyde. Ia menyuruh anaknya supaya
berhenti mengikuti pasangan gila itu. Tapi C. W. Moss agak enggan berhenti
mengikuti Bonnie dan Clyde. Setelah dipaksa ayahnya berkali-kali, ia pun
menurut.
Saat Bonnie
dan Clyde ke kota untuk jalan-jalan, tiba-tiba polisi muncul. Clyde pun
menyuruh Bonnie masuk ke mobil untuk kabur meskipun saat itu C. W. Moss belum
kelihatan.
Mereka pun
melarikan diri dari kota dan berniat menjemput C. W. Moss sesudahnya. Begitu
sampai di rumah keluarga Moss, Bonnie dan Clyde melihat Malcolm mengangkat
tangan untuk memberi isyarat minta pertolongan. Clyde pun turun dan berniat
membantu Malcolm pompa ban.
Tapi…
ternyata itu jebakan. Beberapa menit kemudian, polisi mengepung dan baku tembak
terjadi. Malcolm berhasil tiarap lebih dulu untuk menyelamatkan diri.
Sementara, Bonnie dan Clyde ditembak berkali-kali oleh para polisi itu.
Mereka pun
terluka parah karena luka tembak dan tidak bertahan.
End.
Begitulah ending-nya.
Sangat tidak terduga padahal dikirain mereka bakal survive dan bisa settle
down jauh dari kehidupan kriminal lagi. Yah tapi realitanya, hal itu
mustahil juga. Mereka itu penjahat. Nama mereka selalu masuk halaman utama
berita dan polisi memburu mereka.
Menurutku,
ceritanya lumayan seru. Pas awal nonton aku merasa kayak apaan sih film
jadul. Syutingnya masih belum modern. Settingnya juga jadul banget.
Dan beberapa kali film yang aku tonton ini agak macet. Tapi ternyata aku malah
terhanyut ke dalam ceritanya dan penasaran sama cerita Bonnie dan Clyde ini.
Aku kasih score
4/5 buat film ini karena ternyata bikin aku ngakak pas bagian
kejar-kejarannya. Terus akting aktor dan aktrisnya lumayan bagus! Aku jadi
ngebayangin jaman dulu pasti Bonnie ini jadi standar kecantikan dan menurutku
Clyde ini yah lumayan ganteng buat tahun segitu.
Terus
selama aku nonton ini aku kayak mikir… orang-orang yang ada di film ini pasti
udah jadi buyut. Tapi di film ini, mereka masih tergambar sebagai anak kecil,
remaja, bahkan ada juga scene yang nunjukin adek bayi. Ada juga
mbah-mbah. Aku yakin mbah-mbah yang ada di film ini lahirnya tahun 1890-an.
Ternyata
seru juga ya nonton film jadul. Tanpa sadar aku menikmati nonton film jadul.
Rasanya aku kayak masuk ke dunia yang sangat berbeda dari kehidupanku. Aku jadi
ngebayangin kalau misalnya aku hidup di jaman itu. No technology, no gadget,
no handphone. Just letter, telegram, and ancient telephone.
Dan di masa
itu segalanya belum secepat sekarang. Aku yakin di masa itu belum banyak
polusi, jalanan belum banyak yang diaspal, hutan masih asri, dan alam masih
utuh.
Dan ga ada deadline
yang suka ngejar-ngejar kali ya? Yang kalo telat langsung dichat
berkali-kali.
Wkwkwk kok
aku jadi ngomongin ini yah? Ini mah curhat
Anyway, ini film
jadul tertua kedua yang pernah aku tonton. Film jadul pertama yang kuntonton
itu Asrama Dara — film Indonesia tahun 1958.
Next, aku mau
nonton film jadul apa lagi yah?
Aku
berencana mau coba nonton Dracula and Van Helsing (1931) kalo ada waktu luang
hehehe.
0 comments