About Me

Naskah Drama

Agustus 28, 2013

Tokoh-Tokoh

  1. Anindya Putri Kintani
Tokoh utama di drama ini. Nama panggilannya Nindya. Sifatnya heboh dan periang. Hobinya membaca buku, menggambar, dan bermain game. Walau suka bermain game, Nindya tidak pernah lupa untuk belajar.

  1. Mesya Aizhira
Sering disapa Mesya. Mesya adalah sahabat karibnya Nindya. Hobinya hampir sama dengan Mesya yaitu menggambar. Sifatnya sedikit pendiam tetapi Mesya adalah anak yang ramah dan pintar.

  1. Ayumi Frizta Septiana
Panggilannya Ayumi. Ayumi juga merupakan teman dekat Nindya dan Mesya. Sifatnya  ramah. Juga bijaksana. Hobinya menulis, karena cita-citanya ingin menjadi penulis dan belajar. Ciri-cirinya dia memakai kacamata.

  1. Miko Alvaro
Salah satu teman laki-laki Nindya dan Mesya. Hobinya menyanyi dan menonton film. Oleh karena itu, di kelas dia salah satu murid yang paling tahu tentang film-film terbaru. Sifatnya periang, tapi dia gampang terpengaruh.

  1. Karina Rehansyah
Di kelas, Karin adalah salah satu murid yang cukup feminin. Hobinya membaca buku cerita. Sifatnya kadang sedikit menyebalkan. Waktu kelas 7, Karin, Mesya, dan Nindya adalah sahabat karib. Tapi, di kelas 8, persahabatan ini terpecah.

  1. Lilitha Geofani
Panggilannya Litha. Di antara teman-teman Nindya, Litha adalah anak yang paling tomboy. Memang, kadang gerakannya kasar, tetapi dia anak yang baik. Hobinya bermain bola dan bercerita hal-hal yang lucu. Sifatnya tomboy dan lucu.

  1. Caramel  Kudou
Namanya memang unik. Sering disapa Karel. Di drama ini, dia adalah murid baru di sekolah Nindya dan kawan-kawan. Dia pindahan dari Jepang. Ayahnya adalah orang Jepang dan Ibunya adalah orang Indonesia. Dia lahir di Tokyo, Jepang.

Babak 1

            Pagi itu di sekolah, bel pertanda jam pelajaran belum berbunyi. Jadi, Nindya, Mesya, dan Ayumi yang kebetulan datang cukup pagi berjalan-jalan di taman sekolah sambil mengobrol.
Nindya: Kalau pagi-pagi begini, suasana enak ya?
Ayumi: Iya. Terus, sekolah juga belum terlalu ramai.
Mesya: Oh iya, kok Litha belum datang juga ya?
Nindya: Bener juga ya... Biasanya dia datang yang paling pertama.
Mesya: Mungkin dia bangun terlambat. (Tertawa kecil)
Ayumi: Tapi pasti sebentar lagi dia datang.
Tiba-tiba ada yang mengejutkan mereka dari belakang.
Litha: DORRR!!!
Nindya: Litha! Jangan ngagetin kita, dong!
Litha: (Menyeringai nakal)
Ayumi: Baru aja kita aja kita ngomongin kamu, tahu-tahu datang.
Litha: Memang kalian ngomongin apa?
Nindya: Oh, bukan apa-apa, kok…
Mesya: Iya.
Litha: Eh, kenapa ya beberapa hari ini ada yang berbeda dari Karin?
Mesya: Emang dia kenapa?
Nindya: Kamu enggak sadar ya tentang sifat Karin yang berubah?
Litha: Iya. Dia tuh kayak menjauhi kita.
Tiba-tiba Miko datang ke tempat mereka sedang berjalan-jalan.
Miko: Pagi!
Ayumi, Nindya, Mesya, & Litha: Pagi juga!
Miko: Kalian sedang bicara tentang apa?
Nindya: Tentang perubahan sifat Karin.
Mesya: Iya, beberapa hari ini dia seperti tidak ramah kepada kita.
Litha: Dia seperti menjauhi kita.
Ayumi: Eh, kalian jangan bicara begitu!
Litha: Tapi itu kan kenyataan.
Ayumi: Tapi tetap tidak boleh!
Miko: Oh iya! Tadi aku lihat Karin dan Okta sedang duduk di dekat tempat mading sekolah!
Nindya: Kalau begitu, yuk kita ke sana!
Ayumi: Ayo!
Mesya & Litha: Hmmm… Baiklah… (Dengan suara terpaksa)

Babak 2

            Nindya, Mesya, Ayumi, Miko, dan Litha pergi menemui tempat Karin dan Okta sedang duduk yaitu di kursi dekat mading sekolah. Karin sedang membaca buku novel.
Nindya: Hai Karin! Pagi!
Karin: (Tersenyum) Hai Nindya! Pagi juga!
Miko: Kamu lagi apa?
Karin: Oh, cuma membaca buku novel, kok...
Nindya, Mesya, Ayumi, Miko, dan Litha ikut duduk di kursi itu.
Litha: Ceritanya seru, enggak?
Karin: Seru. Mau pinjam?
Litha: Boleh.
Mesya: Cerita tentang apa itu?
Karin: Cerita tentang persahabatan di sekolah.
Tiba-tiba bel tanda jam pelajaran dimulai berbunyi dengan keras.
Mesya: Yaaah! Udah masuk! Yuk ke kelas!
Yang lain mengangguk setuju.

Babak 3

            Pelajaran dimulai. Sebelum pelajaran dimulai, Ibu Guru memberitahu bahwa mereka akan mendapat satu teman baru dari luar negeri yaitu dari Jepang. Lalu, murid baru itu, pun, masuk ke kelas. Murid baru itu tersenyum lalu memperkenalkan diri.
Karel: Selamat pagi teman-teman! Perkenalkan, nama saya Caramel Kudou. Panggil saja saya Karel. Saya pindahan dari Jepang. Saya harap, kita bisa berteman dengan baik. (Sedikit gugup karena belum terbiasa dengan Bahasa Indonesia)
Lalu, Karel pun dipersilakan untuk duduk di tempat duduk yang kosong yaitu di dekat tempat duduk Nindya dan Mesya. Setelah itu pelajaran pun dimulai.

            Jam istirahat. Nindya, Mesya, Ayumi, dan Litha mendekati tempat duduk Karel. Mereka ingin berkenalan lebih dekat dengan Karel.
Nindya: Hai Caramel! Kenalin ya, nama aku Anindya Putri Kintani. Panggil aja Nindya. (Tersenyum sambil berjabat tangan)
Karel: Iya. Senang bisa kenalan denganmu. Panggil aku Karel aja ya…
Nindya: Siiip.
Mesya: Aku Mesya Aizhira alias Mesya. (Tersenyum sambil berjabat tangan)
Karel: Senang kenalan denganmu, Mesya.
Ayumi: Aku Ayumi Frizta Septiana. Panggil aja Ayumi.
Litha: Aku Lilitha Geofani. Aku Litha. Ingat baik-baik namaku, ya!
Karel: Iya. Semoga saja aku bisa mengingat kalian semua.
Nindya: Pasti bisa, dong… Oh iya, memang benar kamu pindahan dari Jepang?
Karel: (Tersenyum malu-malu) Iya.
Mesya: Kamu bisa bicara pakai bahasa Jepang?!
Karel: (Mengangguk pelan)
Litha: Kalau begitu coba kenalkan diri pakai bahasa Jepang.
Ayumi: Iya-iya.
Karel: Hm, baiklah. Konichiwa! Watashi no namae Karel desu.
Nindya: Artinya apa?
Karel: Artinya… Hai! Nama saya adalah Karel.
Nindya, Mesya, Ayumi, & Litha: Oooh…
Kebetulan sekali, sehabis istirahat. Ternyata mereka tidak pelajaran alias jam kosong. Jadi, selama jam kosong, mereka berempat asyik belajar bahasa Jepang  dengan Karel.

Babak 4

            Seperti biasa, Nindya dan Mesya pulang sekolah bersama-sama dengan berjalan kaki. Biasanya dengan Ayumi juga.Tetapi, hari ini dia pulang dijemput oleh Kakaknya.
Nindya: Karel anaknya seru juga ya?
Mesya: Iya. Dia tidak sombong.
Nindya: Bener. Biasanya kan, murid baru itu kadang ada yang sombong. Tapi Karel enggak. Padahal dia pindahan dari Jepang. Keren ya?
Mesya: Iya. Bisa-bisa dia jadi sahabat kita. (Tersenyum)
Nindya: Mesya… Aku mau kasih tahu kamu sesuatu.
Mesya: Apa? Kasih tahu apa?
Nindya: Tapi, ini rahasia kita berdua, ya… Jangan kasih tahu ke lain dulu. Oke?
Mesya: Oke. Apa rahasianya?
Nindya: Aku... Aku mau pindah ke Malang, Jawa Timur.
Mesya: (Tercengang) Pindah? Tapi, kamu di sini baru sebentar!
Nindya: (Tersenyum) Ma’af, ya… Tapi, aku harus pindah.
Mesya: Jangan pindah, Nindya… Pindahnya kapan?
Nindya: Mungkin hari Sabtu depan.
Mesya: (Menatap Nindya)
Nindya: Ma’af, ya…

Babak 5

            Semenjak hadirnya Karel di kelas 8A, Karin dan Miko semakin menjauhi Nindya, Ayumi, dan Mesya. Sepertinya sekarang Karin akan merebut Litha.
Karin: Pagi Litha! Nanti jam istirahat, kita pergi ke kantin bareng ya! (Tersenyum)
Litha: (Tersenyum terpaksa) Tapi, nanti saya mau ke kantin dengan Nindya dan Mesya.
Karin: Sudah. Dengan aku aja, ya? Nindya pasti maunya sama Mesya aja!
Litha: Enggak, kok! Kata siapa?
Karin: Kata aku. Mereka pasti maunya berdua terus.
Litha: Ish! Apa sih, maksudmu?
Karin: Tapi nanti jadi ke kantin denganku, ya?
Litha: Tidak!
Karin: (Menarik tangan Litha) Lebih baik jangan ganggu Nindya dan Mesya!
Litha: Aku tidak menganggu mereka. Itu mereka datang! (Menunjuk keluar jendela kelas)
Nindya: Pagi!
Mesya: Kalian berdua sedang apa?
Karin: (Melepas Litha) Bukan apa-apa.
Mesya: Bohong! Tadi kamu menarik Litha!
Nindya: Iya! Aku juga lihat!
Karin: Kalian yang salah lihat. Tadi aku hanya memegang Litha. Memang tidak boleh?
Karel: (Memasuki kelas) Pagi… Loh? Ada apa?!
Litha: Tidak ada apa-apa. (Tersenyum)
Karel: Jangan ditutupi. Tidak apa-apa, kok... Cerita saja.
Mesya: Tadi Karin mau merebut Litha!
Karel: (Menatap Karin) Benarkah?
Karin: Tidak! Aku kan teman kalian juga kan?! (Suaranya meninggi)
Nindya: Tapi, kamu merebut Miko! Sekarang Miko tidak mau bermain dengan kami lagi!
Karin: (Menatap sinis Nindya) Aku tidak peduli dengan hal seperti itu, Anindya…
Nindya: (Berjalan mendekati Karin)
Ayumi: Hey! Stop! Stop! (Baru memasuki kelas) Kalian sedang apa?!
Litha: Ini salah Karin!
Ayumi: (Menatap Karin dan Nindya) Kalian bertengkar?
Karin: Tidak.
Nindya: Ya!
Ayumi: (Menatap tajam Karin) Nindya, lebih baik kita keluar saja. (Sambil menaruh tas di bangkunya)
Nindya: Iya. Kita ke taman, yuk! Nanti sepulang sekolah, aku mau memberitahumu sesuatu. Memberi tahu Karel dan Litha juga.

Babak 6
           
            Sepulang sekolah Nindya, Mesya, Ayumi, Litha, dan Karel keluar dari kelas menuju kursi di dekat mading. Setelah sampai, mereka pun duduk di situ.
Nindya: Teman-teman… Aku mau memberitahu kalian sesuatu… (Menghela napas panjang)
Ayumi: Kenapa, Nin? Ada masalah? Ayo cerita.
Nindya: Bukan, kok… (Tersenyum) Mesya sudah tahu tentang ini.
Yang lain menatap Mesya.
Mesya: Iya. Aku sudah tahu.
Karel: Kenapa? Ada apa?
Litha: Ayo beritahu kami.
Nindya: Aku… Aku mau pindah ke Malang…
Ayumi: HAH? Kamu enggak bercanda, Nin?
Nindya: (Matanya berkaca-kaca) Iya. Aku serius, Ayumi…
Karel: Nindya… Aku kan baru 1 minggu bisa berteman denganmu…
Nindya: Sorry ya, Karel… Aku juga masih ingin berteman denganmu dan kalian semua.
Litha: Kapan pindahnya?
Nindya: Hari Sabtu… Besok.
Karel: HAH?
Litha: Serius?!
Ayumi: Nindya! Kamu beneran?!
Nindya: (Mengangguk kecil sambil berusaha tersenyum) Iya. Aku beneran akan pindah ke Malang.
Tiba-tiba muncul Karin,
Karin: Nindya! (Berlari menuju Nindya dengan mata berkaca-kaca)
Nindya: Karin?
Karin: Nindya… Ma’afkan aku…
Nindya: Kamu enggak salah apa-apa, kok… (Tersenyum)
Ayumi: Nindya, kami pasti akan kangen sama kamu.
Mesya: Iya Nindya… Jangan pindah, please
Litha: Kelas akan jadi kuburan kalau enggak ada kamu, Nin…
Nindya: Hahaha… Bisa aja kamu, Lith… Aku harus pindah karena Ayahku pindah tugas. Aku juga bakal kangen sama kalian…
Miko: (Tiba-tiba muncul) Nindya! Jangan pindah!
Karel: Kita pasti bisa ketemu lagi, suatu saat… Iya kan, Nin?
Nindya: Pasti.
Karin: Nindya, ma’af ya… Aku udah jahat sama kamu. Aku kira, kamu hanya mau main dengan Mesya aja…
Nindya: Kamu enggak jahat. Teman-teman, kalian semua adalah sahabat terbaikku. Kita ini adalah Best Friend Forever!

Pesan: Sahabat adalah orang yang menemanimu di saat sedih dan saat senang. Sahabat itu seperti pelangi. Dan ingat, pelangi itu tidak abadi tetapi pelangi akan selalu teringat oleh kita akan warnanya yang indah. Sama halnya dengan sahabat, sahabat itu tidak abadi, tapi akan selalu teringat di hati kita seperti pelangi. Ingat saja ibaratnya sahabat itu adalah orang yang mengingatkanmu caranya terbang.

SELESAI











K-POP

Lirik Lagu Super Junior - A Short Journey (Roman & Indo)

Agustus 23, 2013

Annyeong haseyo readers! ^^ Kali ini, Admin mau nge-share lirik salah satu lagu favorite Admin di Super Junior yaituuu: A Short Journey. Check it out, readers~

Super Junior - A Short Journey






[Donghae] Neol saranghaetdeon inae mami neol barabwatdeon nae dununi ajikdo yeogie

[All] Oh Baby say goodbye Oh jamsiman Goodbye 
[Donghae] Annyeongiran maleun jamsi jeobeodulge
[All] Jeo muneul yeolgoseo han geoleum naemilmyeon 
[Yesung] ko ggeuteuro jeonhaejineun neoui sumgyeol


B1A4

Lirik Lagu B1A4 - What's Going On (Roman & Indo)

Agustus 20, 2013

Pembukanya ngomong apa ya? ._. Bingung. Ya udah langsung aja ya! Lirik Lagu B1A4 - What's Going On. Tadaaaa~ 

B1A4 - What's Going On




[All] Every day yeah yeah yeah yeah
Every day yeah yeah yeah yeah


BEAST

Lirik Lagu BEAST - Because of You [My Princess OST] (Roman, Indo, & Eng)

Agustus 17, 2013

HELLO HELLO OO~ *nyanyi lagu SHINee - Hello* Lagi apa readers? ^^ Admin sendiri lagi bengong-bengong aja ._.V *enggak juga sih, banyak tugas!!!* Ya udah deh, dari pada bengong Admin share lirik lagu BEAST - Because of You. Lagunya enak loh~ ^^ Check it out, ya! 


BEAST - Because of You [My Princess OST]


[Dongwoon] Oh oh oh ([Junhyung] Wanna stay with you)
[Dongwoon] Oh oh oh oh oh yeah ([Junhyung] Wanna love with you)
[Dongwoon] Oh oh oh oh oh oh ([Junhyung] I tell you something, listen)


K-POP

Lirik Lagu Super Junior - Hero (Roman & Indo)

Agustus 03, 2013

Hollaaa!!! ^^ Admin bawa lirik lagu SUPER JUNIOR - HERO <3 Admin suka banget sama ni lagu. Kkkk~ Okay. Check it out!


Super Junior - Hero











[Eunhyuk] I see my girl, listen to me

If you want, I can be your hero
I’m saying it to you, take my hand



About Me

My Holiday

Juli 14, 2013

Hallo!

Gak terasa hari ini hari terakhir liburan T_T Perasaan, baru kemarin liburan dimulai tau-tau udah mau masuk aja -_- Mungkin itu efek liburan atau karena liburanku aja yang very very flat. Dan menurut perasaanku, perbedaan kegiatan di liburan sama di hari biasa sama aja jadi, liburanku tahun ini adalah liburan tanpa kesan.

Ini lah kegiatan membosankan gua selama liburan:

1. Tidur – makan – mager ngapa-ngapain.
2. Fangirling. Itu pasti. ^^
3. Online. Itu kegiatan wajibku selama liburan. Berhubung aku fangirl pasti kegiatan online itu kegiatan wajib biar gak kudet. 
4. Chat sama temen .-. Hampir tiap hari aku pasti chat sama sahabatku yang di Jogja :3 atau enggak chat sama temen-temenku yang tersebar di seluruh Indonesia~ Kadang chat lewat FB kadang lewat Skype _-_ Kegiatan standar selama liburan (?)
5. Download lagu – Download MV-MV – Denger lagu – Nonton MV.
6. Tumblr-an. Padahal aku di tumblr cuma nge-reblog doang (u_u) Abis aku gak bisa ngedit foto .-. *terus ngapain coba lu bikin tumblr?* 
7. Baca novel. Selama liburan, aku udah baca banyak novel tebel. ^^~ Sekarang aku lagi baca novel Harry Potter yang nomer 5.

Dan itulah kegiatan-kegiatan utamaku selama liburan. 

Walau begitu, selama liburan aku enggak terus-terusan di rumah doang. :3 Nyatanya tanggal 25-26 aku pergi ke Bali ❀◕‿◕❀ Walau cuma semalam di Bali, tetep aja seneng~ ^^ 

Itulah ringkasan yang sangat sangat sangat singkat tentang liburanku yang tanpa kesan dan very very flat. Sekian. *bow* (★‿★)

SEKEDAR NULIS: #nowplaying Holiday – Henry (~ˆ▽ˆ )~


About Me

Missing Jogja~*

Mei 30, 2013

Missing Jogja~*



          Halo readers! :’) Gue lagi galau banget. Tapi bukan galau karena pacar atau apa. *terus?* Gue galau gara-gara kangen Jogja. Huwaaa~ Padahal waktu mau pindah ke Jogja (bulan Januari yang lalu) gue sempet ga mau (dalem hati)! Soalnya pengen tetep tinggal di Cilacap, tapiii… Masalahnya, pengen juga pindah ke Jogja biar bisa ngumpul sama keluarga. Soalnya, pas tinggal di Cilacap itu Cuma tinggal di rumah Eyang.
          Hhhh… Terus… Banyak alesan deh! Tapi akhirnya ‘nekat’ juga pindah ke Jogja. Yaaah… Pas mau pindah ke Jogja, gue kaget banget tiba-tiba pas lagi jalan-jalan (waktu itu pas liburan semester 1) ayah sama ibu gue ngerencanain pindah sekolah sampe pergi ke sekolah yang dituju! BAYANGIN! Kaget banget.
          Terus sampe di sekolah yang mau gue datengin. Waktu itu kalo ga salah pas SMP yang gue datengin itu abis nerima raport. Gue deg-degan banget. Abis itu, surat-surat pindah mulai diurus.
          Waktu liburan semester 1, gue ga abis pikir tentang sekolah baru yang bakal jadi tempat sekolah baru buat gue. Yang gue pikirin, gimana kalo gue gak bisa ngikutin pelajaran?! Berhubung Jogja itu kan Kota Pelajar mestinya pelajarannya maju dong. Terus, gimana kalo gue gak dapet temen? Gue pasti kesepian banget.
          Dan satu lagi yang bikin mengganjal pas mau pindah sekolah ke Jogja adalah… Gue punya firasat kalo gue pasti sebentar lagi pasti bakal pindah lain. Padahal udah banyak uang yang dikeluarin buat ngurus surat pindah bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla… Dan itu terjadi!

          7 Januari 2013, itulah pertama kali gue sekolah di Jogja. Suatu pengalaman baru bagi gue. Untungnya, gue bisa cepet beradaptasi karena udah terbiasa pindah-pindah sekolah. Baru sehari sekolah disitu gue udah lumayan kerasan. Pas lagi enak-enak beradaptasi (?), EH hari ke-5 gue sekolah disitu, pulang sekolah Ayah gue bilang kalo gua bakal pindah lagi ke Kefamenanu?! HAAAH???
          Pulang sekolah gue shock banget. Banget! Apaaan noh Kefamenanu? Gue langsung ambil HP yang ada di kantong baju, terus browsing google nyari apa itu Kefamenanu? DHEG! Ternyata Kefamenanu itu di NTT! Itu bikin gue tambah kaget. NTT? Gue gak pernah mimpi pindah ke situ. Yang gue pikirin kalo pindah lagi paling ke Sumatera soalnya dulu-dulu gue selalu pindah ke Sumatera (pas SD).

          Bener kan kata gua? Pasti bentar lagi gua pindah. Tapi untung aja itu cuma isu alias perkiraan. Itu bisa bikin gue tenang sedikit. Tapi… Udah beberapa hari bersekolah, gue belom juga dapet temen deket. *ya iyalah! Baru berapa hari* Hhhh…
Suatu hari, ada ‘percakapan kecil’ yang membuatku punya temen deket bukan cuma temen deket! Tapi sahabat. Dan pertanyaan itu bener-bener sepele! Mau tahu apa pertanyaan kecilnya?

Kan waktu itu kalo ga salah hari Jum’at dan kebetulan ada Solat Jum’at di sekolah, jadi murid-murid pada nunggu waktu solat Jum’at di kelas sambil ngobrol-ngobrol atau apa aja (?) Dan aku, lagi duduk-duduk aja kalo ga salah teruuuus… HP-ku dipinjem sama temen sekelasku, kalo ga salah waktu itu Sekar sama SawitLia yang minjem. Dia ngeliat foto-foto di HP-ku tentu aja di HP-ku penuh sama foto SJ. XD Wkwkwk… *terus mana percakapan kecil itu?* Bentar! .-. Ini dia:  
“DI Super Junior kamu suka siapa?” tanya temen sebangkunya Sekar ke aku, nama temen sebangkunya Sekar itu Mutia~
Terus aku awalnya diem aja tapi akhirnya aku jawab aja, “Kyuhyun.”
Aku jadi kepo nih sama Mutia ._. Ya udah kutanya lagi, “Kamu juga suka Super Junior?”
Terus dia ngangguk kecil.
Sejak saat itu, aku dan dia jadi deket. Tiap hari ngomongin Super Junior. Super Junior. Super Junior. Super Junior. Kita gak pernah bosen sama topik itu. Selalu aja ada yang diomongin kalo topiknya Super Junior. Bagi kami berdua, topik Super Junior selalu paling top (?) *apa ini?!*  Tiap hari kami selalu sharing tentang update-an SJ.

Pernah waktu itu aku masuk kelas langsung nyamperin Mutia terus kita berdua langsung ngomongin Super Junior dari jam 7 sampeee jam 10 (kebetulan pas jam kosong) ._. Dan pas mau pulang, kita ngomongin SJ lagi!
Kita juga selalu saling curcol kalo bias kita nge-tweet atau apa aja nge-selca lah inilah itulah kita selalu senang apa pun tentang bias kita (?)
Sayang banget… Aku sama dia Cuma pernah duduk sebangku sekali doang pas tanggal 8 Februari (ga bisa ngelupain ini :’) Dia yang bikin aku jadi betah tinggal di Jogja, ngeluapain rasa yang bikin aku gimanaaa gitu pas aku tinggal di Jogja. Aku jadi semangat ke sekolah. Cuma buat ngomongin topik itu. XD

Kita juga bikin blog bareng di rumah dia pas akhir bulan Februari. Tiap hari kita selalu seneng sama visitor blog kita yang makin hari makin naik, dia yang ngasih tau tentunya. Wkwkwkwk… Dan… sejak itu dia tahu tentang kepindahanku yang udah pasti.

Waktu UTS Semester 2 di Jogja adalah minggu favoritku dan minggu paling sedih bagiku dan paling sibuk. Seharusnya aku udah pindah ke Kefa tanggal 1 Maret tapi apa boleh buat, aku harus nyelesein UTS-ku baru pindah padahal kalau pun aku enggak ikut UTS di Jogja aku masih bisa UTS di Kefa, tapi enggak mau! Aku masih pengen di Jogja! Wkwkwkwk…
Pas UTS di Jogja itu aku sama sekali ga belajar serius (tapi ada belajar seriusnya dikit kok). Jadi tuh belajar sambil main HP ini itu bla bla bla ._. Walau begitu, aku ngerasa itu minggu pertama yang bikin aku semangat berangkat sekolah! Tiap pagi, aku selalu ga sabar pengen cepet2 ke sekolah Cuma buat main sama Mutia di minggu terakhirku sekolah di Jogja. :D
Minggu terakhir di Jogja… :’( Itu juga minggu tersedihku apalagi karena surat persahabatan dari Mutia. Kalo di sekolah rasanya ga pengen cepet-cepet pulang pengen main dulu gitu…

Tanggal 9 Maret, itu PAS BANGET sama hari kepindahanku, hari terakhir UTS, dan MUSIC BANK JAKARTA! Galau banget… Super Junior dateng ke Indonesia dan gue kaga bisa ngeliat mereka langsung bahkan aku gak bisa ngeliat Go To MuBank-nya di TV karena pualng sekolah abis UTS aku langsung siap-siap cepet-cepet ke bandara.
Saat-saat terakhir di sekolahku yang di Jogja *ceilah*, aku gak langsung pulang baru pas dipaksa Ibuku aku akhirnya ‘terpaksa’ pulang cepet-cepet. Di sekolah, aku jalan-jalan dulu di sekolah sama Mutia ngurus ngembaliin buku ke Perpustakaan. Terus aku duduk-duduk di tempat pojok deket mading (?) itu tempat favorit kami buat fangirling-an. Aku duduk-duduk dulu di situ sambil denegr lagu persahabatan aku sama Mutia: Promise You dan One Love. <3
Kita duduk-duduk disitu sama Kiki (temen seperjalanan pulang Mutia) juga. Aku sama Mutia foto-foto (tapi pas hari Jum’at-nya). :D Makasih ya Kiki udah mau fotoin kita.
Abis duduk-duduk, aku disuruh cepet-cepet pulang soalnya harus siap-siap ke bandara. Hhhh.. :( Aku selalu inget hari itu… Tanggal 9 Maret. :( Tanggal galau-sedih-senang. Galau karena MuBankJKT, sedih karena itu hari terakhirku di Jogja, daaan senang (?) karena aku masih bisa main-main sama Mutia.
Malamnya aku nginep semalem dulu di Denpasar besoknya baru terbang ke Kupang. Pas malem sebelum tidur, aku gak nyangka banget! Tadi pagi aku masih bisa sama Mutia main-main sama dia, fangirling-an sama Mutia, ketawa bareng Mutia, denger lagu sama Mutia, masih di zona WIB, EH malamnya udah di zona WITA (?) … Ah… 

Hhhh… Kapan ya, aku bisa balik lagi ke Jogja atau bagian Jawa apa ajalah.  T___T HUWAAAA! Andaikaaan… Aku bisa ikut tapi bentar lagi UKK dan tiket pesawat mahal belom lagi hotelnya dan banyak urusan. Heung… :(
Walau aku sama Mutia jauh, aku selalu ngerasa dia itu selalu deket bukan sok apa ya, tapi emang iya. Apalagi kalo kita udah SMS-an atau skype-an atau twitteran atau FB-an. Kita serasa dekettttt banget cuma dibedain layar notebook/handphone. :’)

Tulisan ini aku buat pas aku lagi sendiri dan pas banget lagi hujan *terus kenapa?!*. Ya udah, nyalain deh lagu selow (?) Tulisan di atas bener-bener sesuai perasaanku dan pengalamanku.


SELESAI CURCOLNYA ^^
Sebenernya masih banyak ceritnya tapi males nulisanya.
Sorry kalo tadisnya pakek gue eh jadi aku.
Wkwkwk…


About Me

Mencari Prasasti

Mei 16, 2013


Mencari Prasasti

Bingung kan sama judul di atas? Tapi itulah pengalamanku sama temen-temen seperjalanan pulangku yang paling konyol, gila, gaje, aneh, dan kocak. Mau tahu gimana pengalaman gaje yang aku alami bersama temen-temenku?

Sebelumnya, aku kasih tahu dulu siapa nama temen-temen seperjalanan pulangku yang kocak, gaje, dan gila itu. Mereka adalah Murni dan Ony. Di kelas, aku duduk sama Murni jadi aku sama dia cukup dekat. Kalo Ony, dia temen seperjalanan pulangku karena arah jalan pulang kami bertiga sama.

Oke. Mulai aja ya…
               
Awalnya, hari Selasa tanggal 14 Mei 2013 *lengkap amat -_-* waktu pelajaran IPS. Waktu itu pelajaran IPS lagi ngebahas tentang prasasti. Terus, guru IPS kami cerita kalo di deket Kantor Telkom ada prasasti. Sebentar! Prasasti di sini bukan prasasti kayak Prasasti Yupa atau Prasasti Ciareteun atau Prasasti Kebon Kopi atau Prasasti… *STOP! Kebanyakan!-_-* Efek belajar IPS (?) Prasasti di sini cuma tanda tangan Pak Presiden Soeharto atau siapalah gitu, kami bertiga udah lupa .-.

Naaah, kebetulan banget Kantor Telkom itu arah jalan pulang kami dan letaknya deket sama rumahku. Pulang sekolah, kami (kali ini cuma aku dan Murni aja) pergi nyari prasasti jadi-jadian itu.

Seperti biasa, kami pulang jalan kaki karena rumah kami ini cukup deket. Kami jalan jalan jalan jalan jalan jalan… Akhirnya sampailah di deket Kantor Telkom. Kami enggak langsung masuk ke Kantor Telkom, kita ke lapangan namanya Lapangan Oemanu yang letaknya di depan persis Kantor Telkom. Kita cari dulu disitu.

Kita masuk ke Lapangan Oemanu yang sepi waktu itu padahal gak juga. Kita berkeliling lapangan yang luas itu. Capek juga apalagi waktu itu lagi panaaas banget. Tiba-tiba Murni nunjuk sesuatu! Sesuatu itu bentuknya kayak batu letaknya di bawah pohon jambu.

Langsung aja kita berdua jalan ke batu itu. Ciri-ciri batu gaje itu: disemen, warna atasnya abu-abu item, bentuknya sedeng, dan ada sedikit coretan yang udah mulai pudar. Menurutku, itu jelas-jelas bukan prasasti -_- mana mungkin prasasti begitu. Tapi kita tetep penasaran. Kita dekati batu itu dan memperhatikan batu gaje itu. Dan ternyataaa…

“Mana tulisannya?!” kataku sambil ngeliatin batu itu dengan seksama (?)

“Hmmm… Katanya tempatnya di sini,” kata Murni yang kelihatan kebingungan.

“Hhhh…”

Di batu itu sama sekali gak ada tulisan apa-apa -_- boro-boro tanda tangan Pak Presiden Soeharto. *gubrak!*

Setelah capek melototin batu jadi-jadian itu, kita pulang. Awalnya kita mau balik ke gerbang Lapangan Oemanu. Tapi lumayan jauh. Lapangan itu di kelilingi pagar jadi gak bisa sembarang masuk harus lewat gerbangnya yang cukup jauh dari tempat kami berdiri.

Beruntung sekali, Murni punya gagasan yang bagus!

“Kita panjat aja pagarnya,” kata Murni.

“HAH?!” kataku sambil memperhatikan jalanan di sekitar lapangan yang rame.

Emang sih, capek juga kalo harus balik ke gerbang yang jauh sedangkan rumahku udah di depan mata cuma dibatasi pagar. Masalah disini, bukan karena manjat pagar, lagian pagar itu tidak tinggi dan mudah dipanjat. Yang jadi masalah *sengaja digaris bawahin-_-*: jalanan di sekitar lapangan itu lagi rame!

‘Tapi… Dari pada buang tenaga cuma buat nyampe gerbang lapangan yang jauh mending manjat pager ._. Lagian siapa yang mau liat? Wkwkwk…’ pikirku menimbang-nimbang.

“Ya udah, ayo Murni,” ajakku.

Kami pun segera memanjat pager lapangan itu. Gak sampe 1 detik, kita udah selesai majat pager. Tinggal nyebrang, aku udah sampe rumah. 

“Dah Nanda!” kata Murni sambil jalan pulang. Rumah dia masih harus jalan lagi.

“Dan Murni!” kataku terus nyebrang jalan. Sampe deh.


Keesokan harinya, kita sedikit kesal tentang prasasti itu. Tapi kalo di inget-inget mau gak mau aku dan Murni tersenyum geli juga. 

Waktu aku sama Murni lagi nyeritain cerita Prasasti itu di sekolah, temenku yang namanya Regend bilang kalo prasasti yang kami cari itu bener-bener ada!

“Ada kok, di Kantor Telkom!” kata si Regend.

Aku sama Murni lirik-lirkkan sambil nyengir (?) Maksudnya, kita mau nyoba lagi!

Hari Kamis tanggal 16 Mei 2013, tepatnya barusan tadi pulang sekolah. Pencarian Prasasti di Kantor Telkom… dimulai… oleh 3 orang anak kelas 1 SMP yang bernama Nanda, Murni, dan Ony. Seperti biasa, kita selalu pulang jalan kaki. Kali ini kami jalan sambil bercanda-canda. Jalan jalan jalan… Sampailah kami di depan Kantor Telkom.

“Eh, beneran nih kita mau masuk nyari prasasti itu?” tanyaku pada Murni dan Ony.

“Iya. Ayo!” kata Ony.

Akhirnya kami pun masuk ke Kantor Telkom. Tapi kulihat gak ada tanda-tanda prasasti tuh. Yang kulihat: beberapa orang lagi internetan karena di Kantor Telkom tersebut ada free WiFi dan yang kulihat cuma ada kantor telkomnya.

“Mana prasastinya?!” kataku sambil memandang sekeliling.

“Ga tau,” kata Ony.

“Hmmm… Mungkin di dalem sana,” kata Murni nunjuk suatu gerbang yang terbuka.

“Oh iya! Bener juga ya,” kataku.

“Ya udah ayo kita ke sana,” ajak Ony.

Kami segera jalan ke gerbang yang dimaksud. Pas mau masuk… DHEG!!! Ada orang yang lagi telponan. Huuuh… Jalan kami jadi tersendat. Orang yang lagi telponan itu melihat kita yang lagi berdiri di depan gerbang dengan tampang bodoh.

Kami bertiga tidak jadi masuk ke dalem situ. Tapi kami gak langsung pulang! Kami masih penasaran! Akhirnya kami mondar-mandir di depan gerbang itu. Beruntung sekali! Orang itu akhirnya berhenti telfonan dan.. pergi.

Segera kami masuk ke dalam situ. Di situ terdapat juga orang yang sedang internetan ria dan ada pohon besar yang banyak benalunya. Kami berjalan dengan pelan-pelan seperti pencuri -_- Gak juga sih. Kita berjalaaan terus sampai ke bagian belakang-belakang. Tapi prasasti gaje itu masih gak keliatan bentuknya yang ada malah tower telkom.

Kita perhatiin si Tower Telkom itu dengan perasaan kagum karena tingginya. Saat sedang asyik memperhatikan,

“HEY!” kata seorang bapak-bapak dari pintu Kantor Telkom yang terletak di dekat gerbang tadi.

“Mati! Hayoloooh…” kataku sambil ketawa-tawa walaupun sebenarnya juga deg-degan.

Ony dan Murni ketawa-tawa sambil bingung harus ngapain.

“HEY!” kata Bapak itu lagi.

Sebentar terlintas di kepalaku, gimana kalo kabur aja. Tapi jangan ah! Gak sopan. Terpaksa kami berjalan ke arah Bapak itu sambil ketawa-tawa gaje.

“Siapa yang ngomong?” kataku di sela-sela ketawa.

“Nanda,” kata Murni masih sambil ketawa-tawa.

“Ogaaah! Yang paling tua kan kamu Murni,” kataku.

“Weeey! Ony!” kata Murni.

“Loh? Loh? Kok saya?” kata Ony berhenti ketawa.

Bapak tadi udah bertanya lagi.

“Hhh… Aku aja deh,” kataku akhirnya.

Aku berjalan ke arah Bapak itu dengan gugup dan masih sambil ketawa-tawa tanpa diketahui sebabnya. Alhasil, aku ngomong ke Bapak itu dengan menahan tawa. Tanpa basa-basi, aku langsung menjelaskan maksud kedatangan kami ke Kantor Telkom yaitu mencari prasasti.

“Di sini gak ada prasasti,” kata Bapak itu selesai aku bercerita, “Tapi kayaknya adanya di Kantor Bupati.”

Mata kami langsung berbinar-binar. Kebetulan, Kantor Bupati dekeeeeeet banget dari rumahku dan Kantor Telkom letaknya di Lapangan Oemanu situ! Yippie!

“Oooh… Ya-ya, makasih Pak,” ucapku.

“Trus gimana?” tanya Ony sambil berjalan keluar Kantor Telkom.

“Kita ke Kantor Bupati,” kata Murni.

“Ayooo!” kataku.

“Ya udah! Yuk!” kata Ony.

Sepanjang perjalanan ke Kantor Bupati kami masih kegelian karena peristiwa gaje yang tadi kami alami. Hahahaha! Tapi itu emang lucu kok!

Sampailah di Kantor Bupati, kami berjalan ke belakang Kantor Bupatinya bukan masuk ke dalam Kantor Bupati. Soalnya, menurut feeling Murni, prasastinya ada di situ.

“ITU DIA PRASASTINYA!” teriakku tiba-tiba menunjuk sesuatu.

“Bukan woy! Itu Cuma tulisan Kantor Daerah,” kata Ony sambil ketawa.

“Hahahaha!” tawaku ikut-ikutan.

Kami berdiri di belakang Kantor Bupati sambil memperhatikan sekeliling yang penuh dengan orang hilir-mudik. Kami berdiri di bawah pohon kelapa yang terletak di situ.

“Gimana ini Murni?” tanyaku.

“Tak tahu,” jawab Murni santai.

“Hhhh… Kita tanya aja!” kataku lagi.

“Oke. Entar Nanda yang nanya,” kata Murni sambil nyengir.

“Ogah! -_- Murni aja! Kan yang ngajak kamu,” kataku.
 
Akhirnya kami tetep berdiri di bawah pohon kelapa itu. Aku dan Ony mulai usil, kami berdua main tendang-tendangan kelapa yang jatuh. LOL! Kurang kerjaan banget, dan memang iya. Setelah beberapa menit aku dan Ony main tendang-tendangan kelapa, kita mondar-mandir mencari orang yang bisa ditanya.

"Woooy! Woooy! Tanta, saya mau nanya!” kata Murni tiba-tiba sambil goyang-goyang gaje dan dengan suara pelan. Sumpah, ini gaje banget! -_-
 
Aku dan Ony ketawa geli.

“Hahahahaha!”

“Hhhh.. Udahlah, dari pada kita gaje-gajean begini mending kita tanya om-om yang ada disana itu,”  usulku tiba-tiba sambil menunjuk bapak-bapak yang sedang membenarkan AC, sepertinya.

“Iya. Ayo!” kata Murni dan Ony.

Tapi ada suatu masalah, dan masalah itu disadari waktu kami udah deket om-om itu.

“Siapa yang ngomong?!” tanyaku.

“Nanda,” jawab Murni santai sambil nyengir gaje, lagi!

Tiba-tiba om-om itu ngomong ke kita! DHEG!

“Ada apa dek?” tanya om-om itu.

Sesaat kami bertiga diam, siapa yang mau ngomong? 2 pasang mata menatapku. Terpaksa aku lagi, dan gajenya: Aku ketawa-ketawa lagi kayak pas di Kantor Telkom. -_-

Aku menjelaskan maksud kedatangan kami ke Kantor Bupati. Mulai dari Kantor Telkom tentunya.

“Oooh… Prasati? Itu tugas sekolah dari siapa?” tanya om-om itu.

“Emmm… Bukan tugas. Cuma kita pengen tahu aja,” jawabku sambil nyengir.

“Guru siapa?”

DHEG! Kami saling berpandang-pandangan. Tadi, Ony bilang, kita gak boleh bawa nama Guru IPS kita. Tapi ini?

“Guru IPS,” jawabku.

“Siapa?” tanya om-om itu lagi mulai tidak sabar.

“Ehhh…” beruntung Ony menyelaku dan menyebutkan nama guru IPS kita.

“Oooh… Ya sudah, ada kok prasasti Pak Presiden Soeharto di dalem Kantor Bupati blablablablablablablablablablablablablablablablabla … “ jelas om-om itu panjang kali lebar sama dengan luas. -_-

Mata kami kembali berbinar-binar!

“Terima kasih, Pak,” ucapku sambil tersenyum.

Oke. Ayo kita ke Kantor Bupati! Pas udah sampe di pintu Kantor Bupati, semangat kami langsung ciut kecuali Ony. Dia dengan PD-nya masuk ke dalam Kantor.

“Ayo!” ajak Ony.

Aku dan Murni bingung. Untung sekali, seorang pegawai di Kantor Bupati itu menyapa kami.

“Adek-adek mau ngapain?” tanyanya.

Aku kembali menjelaskan.

“Di sini gak ada Prasasti Presiden adanya Bupati,” jalas Pak Pegawai itu, “Silakan kalo mau liat.”

Kami senyum-senyum gaje. Ony yang pertama kali mengajak masuk ke dalam. ‘

“Ayolaaah~” ajak Ony. 

Akhirnya kami masuk juga ke dalam Kantor Bupati itu. Ya, kita lihat tanda tangan Pak Bupati itu dan foto-foto Pak Bupati yang jaman dulu.

“Udah yuuuk…” ajakku dengan berbisik-bisik.

“Bentar Nanda,” kata Murni yang masih melihat-lihat dalam Kantor Bupati.

Beberapa detik kemudian, kami keluar Kantor Bupati. Hhhh… Prasasti apaan? -_- Cuma gitu doang. Rasa penasaran kami masih belum terpenuhi. Kita bertiga jalan-jalan di sekitar Kantor bupati sambil memperhatikan bangunan Kantor Bupati yang berwarna putih.

“Katanya, prasasti presidennya ditempel di tembok,” kata Murni.

Kami mondar-mandir di depan Kantor Bupati sambil bercanda-cand.

“Ssst… Kayalnya prasastinya ada di atas situ deh,” kataku sambil menunjuk tangga.

“Iya! Bener juga! Mungkin!” kata Ony dan Murni.

Kita naik tangga itu tapi belum 1/10 tangga, semangat kita turun. Soalnya di situ ada Ruang Pak Bupati. *terus kenapaa?*

Kita gak jadi naik tangga itu.

“Eh, pulang yuuuk,” ajakku, aku udah capek mondar-mandir.

“Iya. Udahan yuk,” kata Ony juga.

“Hmmm… Ya udah, yuk,” kata Murni akhirnya.

Kami pun pulang. Saat pulang kami berbincang-bincang tentang pengalaman gaje ini.

“Eh-eh, ini bener-bener penngalaman konyol, kocak, dan gila!” kata Ony.

Aku dan Murni tertawa.

“Bener-bener!” kataku.

Dan… Kami pun pulang ke rumah masing-masing. Hhhh… Pengalaman gaje hari ini bener-bener gaje. Yang kita cari Prasasti Presiden Soeharto yang ketemu  Pak Bupati. -_- Oh iya, kami yang pulang sekolah jam 11 WITA nyampe rumah jam 12.30 WITA. 90 menit, kami mondar-mandir. Selesai.




LOL